Jumat, 29 November 2013



Sistem pencernaan pada manusia
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah  makanan yang kompleks menjadi makanan yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Sistem pencernaan manusia meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri dari rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Kelenjar pencernaan meliputi kelenjar ludah, hati, kelenjar dinding lambung, dan pankreas.
Saluran pencernaan manusia yang pertama adalah rongga mulut. Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah. Secara umum, gigi berfungsi untuk membantu mengunyah makanan agar menjadi lebih lembut dan mudah dicerna. Terdapat 3 jenis gigi, yaitu gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham. Lidah berfungsi untuk membantu mengatur letak makanan di dalam mulut dan mendorong makanan masuk ke kerongkongan. Lidah juga dapat berfungsi untuk merasakan makanan. Pada lidah terdapat tonjolan-tonjolan kecil yang disebut papilla. Pada papilla ini terdapat saraf pengecap. Kelenjar ludah dibagi menjadi 3 jenis, yaitu kelenjar ludah parotis, kelenjar ludah rahang bawah, dan kelenjar ludah bawah lidah. Ludah mengandung air, garam, lendir, dan enzim ptialin.
Saluran pencernaan yang kedua adalah kerongkongan (esofagus). Kerongkongan merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung sehingga pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan. Makanan dari kerongkongan bergerak ke lambung karena adanya gerak peristaltik (gerak meremas-remas).
Saluran pencernaan selanjutnya adalah lambung. Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardia), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus). Di lambung terjadi pencernaan mekanik oleh gerakan peristaltik lambung dan pencernaan kimiawi oleh bantuan getah lambung. Dalam getah lambung terdapat asam klorida( (HCL), pepsinogen, dan renin.
Saluran pencernaan selanjutnya adalah usus halus. Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejenum), dan usus penyerapan (ileum). Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan kantung empedu. Kantung empedu berisi cairan empedu yang mengandung garam empedu dan zat warna empedu. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim amilase, enzim tripsin, dan enzim lipase. Di dalam usus kosong, makanan mengalami pencernaan secara kimiawi oleh enzim yang dihasilkan dinding usus. Pada usus penyerapan, terjadi penyerapan sari-sari makanan.
Saluran pencernaan berikutnya adalah usus besar. Usus besar berfungsi menyerap kelebihan air dari proses pencernaan sehingga sisa-sisa makanan menjadi berupa padatan yang disebut tinja (feses). Usus besar juga berperan sebagai tempat terjadinya proses pembusukan sisa-sisa makanan, lendir, dan sisa sel-sel mati dari dinding usus oleh bakteri E. Coli. Usus besar dibagi menjadi 3 bagian, yaitu usus besar naik (terdapat apendiks pada bagian usus buntu), usus besar mendatar, dan usus bear turun ( terdapat rektum).
Saluran pencernaan yang terakhir adalah anus. Anus merupakan bagian ujung dai usus besar yang berupa lubang pengeluaran. Sisa hasil pencernaan (feses) dikeluarkan melalui anus.


;;

By :
Free Blog Templates